Minggu, 12 Juni 2016

psikologi belajar siang

KEGIATAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI
MADRASAH DINIYAH AL-HIKMAH

A.    Sejarah
Madrasah Diniyah Al-Hikmah, bertempat di Desa Patuk, Baosan Kidul. Kecamatan Ngrayun Ponorogo, tepatnya di Masjid Ar-Rahman, madrasah ini menampung kira-kira 20-30 anak dari anak TK sampai SMP, Madrasah ini mula-mula muncul pada tahun 1998/1999, yang pada awalnya pendidikan ini berada dirumah-rumah para ustadz / ustadzah yang mengajar secara bergantian. Dan kegiatan belajar inipun berjalan dengan sangat sederhana, dan dengan apa adanya dan dengan mata pelajaran yang sederhana pula, hal ini berjalan hingga beberapa tahun, hingga pada suatu saat berkat usul dari beberapa kalangan pendidikan ini pindah kesebuah sekolah yakni Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah, disinipun juga berjalan hingga beberapa tahun, dan mulai bulan Januari pindah ke Masjid Ar-Rohman tersebut. Keadaan ini terjadi karena madrasah ini belum memiliki gedung sendiri.

B.     Stuktur Keorganisasian
Penanggungjawab : Katmujianto
Ketua                    : Soiran
Bendahara             : Erina
Sekretaris              : Siang Suryaningtias
Ustadz/Ustadzah  : - Soiran
                                - Erina
                                - Khoirun Nisa Nur’awali
                                - Siang Suryaningtias

C.     Kurikulum
Materi I     :
1.      Iqra’ dan Al-Qur’an.
Materi II    :
1.      Bahasa Arab
2.      Fiqih
3.      Aqidah Akhlak
4.      Al-Qur’an Hadits
5.      Sejarah Kebudayaan Islam

D.    Kegiatan per hari
Santri masuk mulai pukul 14.00-16.00 pada hari rabu, jum’at dan ahad.
·         Membaca Iqra’ dan Al-Qur’an (Materi I) dengan metode sorogan.
·         Dilanjutkan dengan materi II
·         Kemudian melaksanakan sholat Ashar berjamaah
·         Selanjutnya, Pulang.

E.     Faktor Pendukung
Ø  Sudah tersedianya bahan ajar, tersedia buku-buku pelajaran.
Ø  Semangat para peserta didik untuk belajar
Ø  Semangan para ustadz/ustadzah yang ada

F.      Faktor Penghambat
Ø  Belum tersedianya sarana prasarana pembelajaran, seperti: meja, tempat duduk, papan tulis yang memadai, dll.
Ø  Dari segi pendidik dan kegiatan kurang efektif dan kurang terorganisir.



Saran

Mungkin jika ditambah adanya sarana prasarana yang menunjang dalam pembelajaran, seperti meja, kursi, papan tulis, dengan begitu mungkin akan lebih mempermudah siswa/santri dalam belajar dan tentunya akan sangat membantu atau mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar