PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengertian Pegembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses
yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan
pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan
kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui
langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan
selama periode waktu tertentu.
Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan
pengembnagn kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus
yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan, bahan, kegiatan dan
evaluasi.
Oemar Hamalik (2001) membagi prinsip
pengembangan kurikulum menjadi delapan macam, antara lain:
- Prinsip Berorientasi Pada
Tujuan
Pengembngan kurikulum diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan Nasional. Tujuan
kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan
jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengadung aspek-aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai. Yang selanjutnya menumbuhkan perubahan
tingkah laku peserta didik yang mencakup tiga aspek tersebut dan bertalian
dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan pendidikan nasional.
- Prinsip Relevansi (Kesesuaian)
pengembanga kurikulum yang meliputi tujuan, isi
dan system penyampaian harus relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan
masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan
perkembnagan ilmu pengetahuan dan tegnologi.
- Prinsip Efisiensidan
Efektifitas.
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan
segi efisien dan pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang
tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dana yang terbat harus
digunakan sedemikina rupa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran.
Waktu yang tersedia bagi siswa belajar disekolah juga terbatas sehingga harus
dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan tata ajaran dan bahan pembelajaran yang
diperlukan. Tenaga disekolah juga sangat terbatas, baik dalam jumlah maupun
dalam mutunya, hendaknya didaya gunakan secara efisien untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Demikian juga keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan,
dan sumber kerterbacaan, harus digunakan secara tepat oleh sswa dalam rangka
pembelajaran, yang semuanya demi meningkatkan efektifitas atau keberhasilan
siswa.
- Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan
kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku. Misalnya dalam suatu kurikulum
disediakan program pendidikan ketrampilan industri dan pertanian. Pelaksanaaan
di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian., maka yang dialaksanakan
program ketrampilan pendidikn industri. Sebaliknya, pelaksanaan di desa
ditekankan pada program ketrampilan pertanian. Dalam hal ini lingkungan
sekitar, keadaaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan peralatan menjadi
faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum.
- Prinsip Kontiunitas
Kurikulum disusun secara berkesinambungan,
artinya bagian-bagian, aspek-spek, materi, dan bahan kajian disusun secara
berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memilik hubungan
fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam
satuan pendidikn, tingkat perkembangan siswa. Dengan prinsip ini, tampak jelas alur
dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut sehingga mempermudah guru dan siswa
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
- Prinsip Keseimbangan
Penyusunan kurikulum memerhatikan keseimbangan
secara proposional dan fungsional antara berbagai program dan sub-program,
antara semau mata ajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin
dikembangkan. Keseimbangan juga perlu diadakan antara teori dan praktik, antara
unsur-unsur keilmuan sains, sosial, humaniora, dan keilmuan perilaku. Dengan
keseimbangan tersebut diaharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan
menyeluruh, yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangan terhadap
pengembangan pribadi.
- Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prinsip keterpaduan, perencanaan terpadu bertitik tolak dari
masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsusrnya. Pelaksanaan terpadu
dengan melibatkan semua pihak, baik di lingkungan sekolah maupun pada tingkat
inter sektoral. Dengan keterpaduan ini diharapkan terbentuk pribadi yang bulat
dan utuh. Diamping itu juga dilaksanakan keterpaduan dalam proses pembalajaran,
baik dalam interaksi antar siswa dan guru maupun antara teori dan praktek.
- Prinsip Mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada
pendidikan mutu, yang berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang bermutu
ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan,/media
yang bermutu. Hasil pendidikan yang bermutu diukur berdasarkan kriteria tujuan
pendidikan nasional yang diaharapkan.
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Pada dasarnya strategi dan pendekatan adalah
berbeda, perbedaan terletak pada jangkauan (cakupan) bahasannya. Hal ini
berarti bahwa strategi lebih sempit dari pendekatan. Strategi pada dasarnya
adalah siasat yang ditetapkan untuk untuk memecahkan suatu masalah, sedangakan
pendekatan lebih menekankan usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja
dengan menerapkan suatu strategi dan beberapa methode yang tepat, yang
dijalankan sesuai dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperolah hasil
kerja yng lebih baik.
Jadi pendekatan pengembangan kurikulum adalah
cara kerja dengan menerapkan strategi dan methode yang tepat dengan mengikuti
langkah-lngkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan kurikulum yang
lebih baik, ada berbagai macam pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengembangan kurikulum yaitu:
- Pendektan
yang berorientasi pada bahan pelajaran
- Pendekatan
yang berorientasi pada tujuan
- pendekatan
dengan pola organisasi bahan.
Sementara Shodih dan Mulyasa (2002)
mengemukakan pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan pada sistem
pengelolaan, fokus sasaran dan kompetensi. Maksudnya sistem pengelolaan
pengembangan kurikulum dibedakan antara sistem pengelolaan yang terpusat
(sentralisasi) dan tersebar (desentralisasi). sedangkan berdasarkan pada fokus
sasaran maksudnya pengembnagn kurikulum dibedakan antara pendektan yang
mengutamakan penguasaan ilmu pengetahuan, penguasaan kemampuan standar,
penguasaan kompetensi, pembentukan pribadi, dan penguasaan kemampuan memecahkan
masalah sosial kemasyarakatan. Pendekatan berdasarkan kompetensi merupakan
pengembangan kurikulim yang memfokuskan penguasaan kompetensi tertentu
berdasarkan tahap- tahap perkembangan peserta didik.
REFERENSI
- Joko
susilo, Muhammad, Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan, Pustaka Pelajar,
yogyakrta, 2007
- Ahmad,
dkk, Pengembangan Kurikulum, Pustaka Setia, Bandung 1998
http://annisaauliya.wordpress.com/2012/05/11/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar