Minggu, 12 Juni 2016

semester 4 pengembangan kurikulum makalah tentang silabus

Implementasi kurikulum; pengembangan syllabus
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
“PENGEMBANGAN KURIKULUM”




Disusun oleh:
Kelompok XI TB.E

Qurriyatul Munawwaroh     210311149
Sonhaji Mubarok S               210311179
Putut Prasetyo                       210311181


Dosen pengampu:
Ahmadi

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
MARET 2013


 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Di dalam peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan: (1) Sekolah/madrasah dan komite sekolah/madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasar keragka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan dibawah supervise Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintah dibidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK (pasal 17 ayat 2). (2) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar (pasal 20).[1]
Karena itu setiap guru dituntut memiliki kemampuan untuk mengembangkan silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai kondisi sekolah/madrasah mereka masing-masing. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengertian silabus serta langkah-langkah membuat silabus.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian dan Fungsi Silabus?
2.      Apa Saja Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus?
3.      Apa Saja Komponen Silabus dan Bagaimana Langkah-langkah Pengembangan Silabus?
4.      Bagaimana Contoh Silabus?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Fungsi Silabus
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987: 98). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar.[2]
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema teretentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.[3]
Terdapat beberapa fungsi silabus, diantaranya:
1.      Silabus merupakan penjabaran. standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, sehingga memudahkan guru dalam menerjemahkan kurikulum ke dalam tataran perencanaan dan implementasi pembelajaran di sekolah.
2.      Acuan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu rencana yang menggambarkan prosedur pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.[4]
B.     Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
1.      Ilmiah, yakni keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.      Relevan, yakni cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, social, emosional, dan spiritual peserta didik.
3.      Sistematis, yakni komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.      Konsisten, yakni adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5.      Memadai, yakni cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.      Aktual dan Kontekstual, yakni cakupan indicator materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.      Fleksibel, yakni keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8.      Menyeluruh, yakni komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).[5]
C.     Komponen Silabus dan Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini:
1.      Identitas Silabus
2.      Standar Kompetensi
3.      Kompetensi Dasar
4.      Materi Pokok/Pembelajaran
5.      Kegiatan Pembelajaran
6.      Indikator
7.      Penilaian
8.      Alokasi Waktu
9.      Sumber Belajar[6]
Langkah-langkah pengembangan silabus adalah sebagai berikut:
1.      Mengisi Identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan semester. Identitas ditulis di atas matriks silabus.
2.      Menuliskan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan nilai yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
3.      Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserat didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipiih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
4.      Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan: 1) kesesuaian materi pokok dengan SK dan KD; 2) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik; 4) struktur keilmuan; 5) kedalaman dan keluasan materi; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 7) alokasi waktu.
5.      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual, meliputi pembelajaran berbasis masalah, belajar kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran pelayanan, pembelajaran berbasis kerja dan pembelajaran nilai dengan berbagai variasi modelnya.
6.      Merumuskan Indikator
Dalam penentuan Indikator diperlukan kriteria-kriteria: a) sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa; b) berkaitan SK dan KD; c) memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari; d) harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor); e) memperhatikan sumber-sumber belajar bacaan dan non bacaan, sumber yang direncanakan dan dimanfaatkan yang relevan; f) dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati; dan g) menggunakan kata kerja operasional.
7.      Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator yang sudah ditentukan dengan menggunakan penilaian autentik. Dalam mengembangkan penilaian autentik hendaknya disusun terlebih dulu daftar kompetensi konkret dalam bentuk pengetahuan, bentuk karya, dan perilaku dari masa pelajaran tertentu. Selanjutnya menentukan atau menyusun indikator tiap kompetensi konkret, baik kompetensi yang berbentuk pengetahuan, karya, unjuk kerja maupun perilaku. Setelah menjabarkan indikator penilaian dari kompetensi konkret, maka selanjutnya guru menentukan teknik penilaian dan bentuk instrument, serta contoh instrument.
a.       Teknik penilaian
Teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam penilaian berbasis kelas ada tujuh teknik penilaian yang dikembangakan yaitu
·         Penilaian unjuk kerja
·         Penilaian tertulis
·         Penilaian proyek
·         Penilaian produk
·         Penilaian sikap
·         Penilaian portofolio
·         Penilaian diri
b.      Bentuk Instrumen
Bentuk instumen yang diilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembang dapat berupa bentuk instrument yang tergolong teknik:
·         Penilaian unjuk kerja, dapat berupa ckecklist dan rating scale
·         Penilaian tertulis, yaitu tes obyektif (Pilihan Ganda, Benar-Salah, Menjodohkan) dan tes uraian (essai; isian terbatas)
·         Penilaian proyek, yaitu format penilaian proyek berisi perencanaan, pengumpulan, pengolahan data, dan pelaporan.
·         Penilaian produk, yaitu format observasi perencanaan, proses pembuatan, dan hasil produk.
·         Penilaian sikap, yaitu format observasi perilaku, skala sikap, dan penilaian pribadi.
·         Penilaian portofolio, yaitu dokumen pekerjaan, karya dan atau prestasi siswa.
·         Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

8.      Menentukan alokasi waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a.       Minggu efektif per semester.
b.      Alokasi waktu mata pelajaran.
c.       Jumlah kompetensi per semester.
9.      Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, narasumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.[7]


[1] Muhaimin, dkk., Pengembangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2009), 111.
[2] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 38.
[3] Muhaimin, dkk., Pengembangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2009), 112.
[4] Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010),
[5] Muhaimin, dkk., Pengembangan…, 114.
[6] Ibid., 115-116.
[7] Kokom Komalasari, Pembelajaran…,187-192.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema teretentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
1.      Ilmiah
2.      Relevan
3.      Sistematis
4.      Konsisten
5.      Memadai,
6.      Aktual dan KontekstualFleksibel
7.      Menyeluruh
Langkah-langkah pengembangan silabus adalah sebagai berikut:
1.      Mengisi Identitas Silabus
2.      Menuliskan Standar Kompetensi
3.      Menuliskan Kompetensi Dasar
4.      Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
5.      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
6.      Merumuskan Indikator
7.      Penilaian
8.      Menentukan alokasi waktu
9.      Menentukan Sumber Belajar
D. Contoh Silabus
Nama Sekolah             : SMP/MTs……………………..
Mata Pelajaran            : Pendidikan Agama Islam     
Kelas                           : VII (tujuh)
Standar Kompetensi   : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”  Qomariyah

Kompetensi dasar
Materi pokok/pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
            Indikator
Teknik
Bentuk instrumen
Alokasi waktu
Sumber belajar
1.1 Menjelaskan hukum bacaan Al syamsiyah dan Al Qomariyah
a. Pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah
b. 14 huruf hijaiyah dibaca “Al” Syamsiyah
c. Contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah
d. Pengertian hukum bacaan Al Qomariyah
e. 14 huruf hijaiyah dibaca “Al” Qomariyah
f. Contoh-contoh bacaan Al Qomariyah
1. Siswa membaca dan meresum beberapa literatur tajwid dan merumuskan pengertian dan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah.
2. Secara berpasang-pasangan siswa saling menunjukkan 14 huruf Al Syamsiyah dan Al Qomariyah.
3. Secara kelompok mencari dan menuliskan contoh-contoh hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah
1)      Menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah
2)      Menyebutkan 14 jumlah huruf Al-Syamsiyah
3)      Menunjukkan 14 contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah
4)      Menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Qomariyah
5)      Menyebutkan 14 jumlah huruf Al-Qomariyah
6)      Menunjukkan 14 contoh-contoh bacaan Al Qomariyah
Tes tulis



Tes tulis


Tes tulis







Tes tulis
Jawaban singkat


Menjodohkan


Pilihan ganda







Jawaban singakat
2X40 menit
Buku-buku tentang ilmu tajwid
                                                                                  


DAFTAR PUSTAKA

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Badung: PT Refika Aditama, 2010.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Muhaimin, dkk.. Pengembangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar