BAB
III
ANALISIS TENTANG NILAI-NILAI
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEPEMIMPINAN RATU BALQIS
Al-Qur’an
adalah sebuah kitab suci yang terdiri dari 114 surat yang bervariasi
panjang-pendeknya, dari yang hanya beberapa baris sampai yang terdiri dari
beberapa halaman. Al-Qur’an merupakan petunjuk utama bagi umat Islam dalam
menjalani kehidupan. Dalam Al-Qur’an terdapat kisah-kisah yang menceritakan
ikhwal umat-umat dahulu dan Nabi-nabi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Setiap kisah yang
terdapat dalam Al-Qur’an mempunyai hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil.
Salah satu faedah dari kisah yang terdapat dalam al-Qur’an yaitu menanamkan
pendidikan akhlakul karimah atau pendidikan karakter dan mempraktikannya dengan
meneladani tokoh yang terdapat dalam al-Qur’an, misalnya meneladani kisah
kepemimpinan Ratu Balqis yang dapat menjadi acuan dalam pendidikan karakter.
A.
Kepemimpinan Ratu Balqis
1.
Jenis
Kepemimpinan
Berdasarkan teori tentang jenis kepemimpinan politik, sebagaimana
diulas pada Bab I, Ratu Balqis termasuk dalam jenis pemimpin yang demokratis
yaitu pemimpin yang menempatkan manusia sebagi faktor utama dan terpenting.
Hubungan antara pemimpin dan orang yang dipimpin diwujudkan dalam human
relationship yang didasari prinsip saling menghargai dan menghormati.
Pemimpin memandang orang lain sebagai subyek yang memiliki sifat manusiawi
sebagaimana dirinya. Hal ini tergambar ketika Ratu Balqis meminta pendapat para
pemuka pemerintahan untuk mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dalam suatu
permasalahan, Ratu tidak memutuskan persoalan sendiri dan juga ketika Ratu
menolak usulan pemuka pemerintahan untuk berperang karena mempertimbangkan
keselamatan rakyatnya.
2.
Syarat-syarat
Kepemimpinan
Berdasarkan teori tentang syarat-syarat kepemimpinan, ratu Balqis paling
tidak telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.
Memiliki
kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik. Dengan kata lain memiliki keahlian
atau keterampilan dalam bidangnya, serta berpengetahuan dan perpandangan luas.
Hal
ini tergambar ketika Ratu mengatakan kepada para pembesarnya bahwa jika seorang
raja berhasil memasuki wilayah kerajaan lain, mereka akan menghancurkan negeri
itu dan menjadikan penduduknya sebagai budak. Hal ini menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki Ratu Balqis tentang pemimpin (raja-raja). Ratu Balqis
mempertimbangkan keselamatan negeri dan rakyatnya, maka Ratu memilih
mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman. Hal ini menunjukkan pandangan yang
luas dari ratu Balqis.
Ratu
Balqis ketika harus mengakui kekuatan dan kekuasaan Nabi Sulaiman, ia tidak
langsung mengakui kebesaran Nabi Sulaiman tetapi ia merangkulnya dan
menundukkan diri kepada Dhat yang lebih tinggi dari pada Sulaiman yaitu Allah
Subhanahu Wata’ala. Hal ini menunjukkan kecerdasan dan kecermelangan pemikiran
Ratu Balqis.
Fakta
lain yang menunjukkan kecerdasan Ratu Balqis yaitu ketika Ratu Balqis mengenali
singgasananya meskipun telah mengalami transformasi.
b.
Kreatif
dan Inisiatif, memiliki hasrat/kemauan untuk maju dan berkembang menjadi lebih
baik, serta tergolong organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
Hal
ini tergambar ketika sang ratu
tidak memilih untuk melakukan peperangan, beliau memilih untuk mengirimkan
hadiah kepada Nabi Sulaiman as. dan juga para pembesar negara itu guna
menunjukkan keinginan untuk berhubungan baik. Padahal Ratu Balqis mempunyai
kekuatan bersenjata yang tangguh. Ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis merupakan
seorang pemimpin yang kreatif dan inisiatif.
c.
Rendah hati
Hal ini tergambar ketika Ratu Balqis cepat memenuhi
panggilan kebenaran berdasarkan pengetahuan, bukan berdasarkan perasaan. Bahkan
Ratu Balqis mengakui dengan terus terang kesalahan yang dilakukan sebelumnya
dalam hal tidak berserah diri kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis
merupakan seorang pemimpin yang rendah hati.
d.
Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi serta
berani mengambil keputusan dan bertanggungjawab.
Hal ini tergambar ketika Ratu Balqis mempertimbangkan
keselamatan rakyatnya jika dia memilih jalan perang, maka dari itu dia
mengambil keputusan untuk mengirim utusan guna memberikan hadiah kepada Nabi
Sulaiman untuk menunjukkan keinginan berhubungan baik, dia bertanggungjawab
atas keputusan tersebut, ketika para utusan tersebut kembali dan menyampaikan
bahwa Nabi Sulaiman menginginkan Ratu Balqis untuk datang kepada beliau, Ratu Balqis
mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman. Hal ini menunjukkan tanggungjawab dia
terhadap keputusan yang sudah diambil.
Fakta lain yaitu Ratu Balqis berani mengambil keputusan pindah
keyakinan dan memantapkan langkahnya untuk mengajak rakyat Saba’ kepada akidah
yang benar.
3.
Sifat-Sifat Kepemimpinan Perempuan
Berdasarkan
teori tentang sifat-sifat kepemimpinan perempuan, ratu Balqis memilik sifat
sebagai berikut:
a. Partisipasi
Kini
wanita memiliki peran dalam semua perubahan ideologi dan pemikiran. Salah satu
bentuk partisipasinya adalah musyawarah dalam proses pengambilan keputusan.
Wanita menyenangi musyawarah, mengungkapkan perasaan dan partisipasi. Ini
merupakan sifat yang baik dan dianjurkan oleh pakar manajemen kepada semua
pemimpin masa kini.
Karakter partisipasi Ratu Balqsis tergambar dari kesukaannya
bermusyawarah dan mengungkapkan pendapatnya, seperti pendapat untuk tidak
menyetujui peperangan tetapi mengirimkan hadiah.
b. Kelembutan
Perasaan
kasih sayang dan memahami kebutuhan-kebutuhan orang lain dan kondisi mereka
akan membantu wanita dalam membangun hubungan-hubungan yang sejati dan tulus,
sehingga membuat para pengikut mencintainya dan bergerak bersamanya menuju tujuan-tujuan
bersama dengan penuh kesadaran.
Hal
ini tergambar ketika Ratu Balqis mempertimbangkan keselamatan rakyatnya jika
memilih jalan peperangan, ini menunjukkan kasih sayangnya kepada rakyatnya.
Pilihan
Ratu Balqis untuk mengirimkan hadiah itu juga di dasari karena sifat
kelembutan.
Ratu
Balqis mau menerima tawaran Sulaiman untuk datang dan berpindah keyakinan. Hal
ini menunjukkan sifat kelembutan Ratu Balqis. Karena jika Ratu Balqis seorang
yang keras kepala maka dia tidak akan mau datang dan berpindah keyakinan.
c.
Kreatif
Hasil-hasil penelitian menunjukkan
bahwa wanita 25% lebih kreatif daripada pria, kreatif dalam menemukan
solusi-solusi dan menyumbangkan ide-ide pemikiran untuk kemajuan organisasi
yang dipimpinnya.
Ratu
Balqis mempunyai sifat kreatif yaitu melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki. Ratu Balqis mempunyai kekuatan bersenjata
yang tangguh akan tetapi ratu tidak memilih untuk melakukan peperangan, beliau
memilih untuk mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman as. dan juga para
pembesar negara itu guna menunjukkan keinginan untuk berhubungan baik.
d.
Berpandangan
jauh ke depan
Wanita
lebih berpandangan jauh ke masa depan yang akan datang, baik di dunia maupun di
akhirat. Kajian-kajian telah membuktikan bahwa wanita lebih semangat mencari
informasi-informasi dari pada pria, sehingga dengan begitu ia memiliki
pandangan yang lebih jauh dari pada pria.
Hal
ini tergambar ketika dia
tidak memilih jalan perang, karena mempertimbangkan keselamatan rakyatnya
karena jika terjadi peperangan pasti mengakibatkan kehancuran bangunan,
pengungsian penduduk atau pembunuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis
berpandangan jauh ke depan.
e.
Komunikatif
Wanita
lebih siap untuk berdialog daripada pria dalam kondisi yang sama. Komunikasi
dan dialog merupakan fondasi dalam manajemen kerja.
Hal ini tergambar dari sikap Ratu Balqis yang
mengkomunikasikan dengan para pembesar-pembesar kerajannya dan juga
berkomunikasi dengan raja Sulaiman dengan baik.
f.
Hubungan-hubungan
Wanita
lebih cepat dan lebih kuat daripada pria dalam membangun relasi dengan orang
lain. Wanita lebih teliti daripada pria dalam menyadari kesalahan-kesalahan
yang dapat berpengaruh negatif bagi hubungannya dengan orang lain.
Hal
ini tergambar ketika Ratu Balqis mengirimkan hadiah ke Nabi Sulaiman untuk
menunjukkan keinginan berhubungan baik dan juga ketika Ratu Balqis menyadari
kesalahannya dan kemudian berpindah keyakinan.
B.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kepemimpinan Ratu Balqis
Pendidikan
karakter adalah pembinaan, pelatihan, pengajaran dan semua hal yang merupakan
bagian dari usaha manusia untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilannya melalui proses transformasi nilai-nilai
kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi
satu dalam perilaku kehidupan.
Pendidikan
karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan
karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana
menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anak/peserta
didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan
komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan
karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang
mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap
satuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu
secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
mengiternalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari.
Berdasarkan
teori tentang nilai-nilai pendidikan karakter, ratu Balqis memiliki
karakter-karakter sebagai berikut:
1.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri.
a.
Bertanggung
jawab
Sikap
dan perilaku seseorang untuk merealisasikan tugas daan kewajibannya sebagaimana
yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri dan masyarakat.
Ratu
Balqis mempunyai karakter tanggung jawab, hal ini tergambar ketika Ratu Balqis mengambil
keputusan untuk mengirim utusan guna memberikan hadiah kepada Nabi Sulaiman
untuk menunjukkan keinginan berhubungan baik, dia bertanggungjawab atas
keputusan tersebut, ketika para utusan tersebut kembali dan menyampaikan bahwa
Nabi Sulaiman menginginkan Ratu Balqis untuk datang kepada beliau, Ratu Balqis
mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman. Hal ini menunjukkan tanggungjawab dia
terhadap keputusan yang sudah diambil.
b.
Percaya
diri
Menunjukkan
bersikap dan berperilaku mantap dalam melaksanakan pekerjaan dan tidak mudah
terpengaruh oleh ucapan orang lain
Sikap Ratu Balqis yang tidak memilih untuk berperang
sebagaimana yang terkesan dari jawaban para penasihatnya merupakan karakter percaya
diri yang dimiliki oleh Ratu Balqis yaitu
bersikap dan berperilaku mantap dalam melaksanakan pekerjaan dan tidak mudah
terpengaruh oleh ucapan orang lain.
c.
Kreatif
Setelah
mengingatkan bahaya perang dan akibat-akibatnya, Ratu Balqis memutuskan untuk
mengirim utusan dengan membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman as.
Sikap yang dilakukan Ratu Balqis tersebut menunjukkan bahwa
ratu berpikir kreatif yaitu melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Ratu Balqis mempunyai kekuatan
bersenjata yang tangguh akan tetapi Ratu tidak memilih untuk melakukan
peperangan, beliau memilih untuk mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman as.
dan juga para pembesar negara itu guna menunjukkan keinginan untuk berhubungan
baik.
2.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.
Menghargai
karya dan prestasi orang lain
Sikap
dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
Hal ini tergambar ketika Ratu Balqis mengakui dan
menghormati kekuasaan Nabi Sulaiman dan dengan kecerdasannya Ratu Balqis
akhirnya tunduk dan patuh pada kebenaran, sehingga dia mengakui keesaan Allah
swt.
b.
Santun
Sifat
yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
Setelah
burung Hud-hud menyampaikan kepada Nabi Sulaiman as. tentang kepemimpinan Ratu
Balqis maka Nabi Sulaiman as. mengirimkan surat kepada Ratu Balqis, Ratu mengatakan
surat tersebut surat mulia dikarenakan surat itu bersumber
dari raja yang agung atau bisa jadi karena surat itu secara lahiriah telah
memenuhi sifat-sifat terpuji yang sesuai tata cara menyurat.
Perkataan
Ratu Balqis dengan mengatakan surat yang mulia, itu menunjukkan bahwa Ratu
Balqis merupakan pribadi yang santun yang mempunyai sifat yang halus dan baik
dari sudut pandang tata bahasanya tersebut.
c.
Demokratis
Cara
berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
Setelah Ratu menerima surat dari Nabi Sulaiman, dia tidak langsung memutuskan persolan tersebut sendiri akan tetapi dia memusyawarahkan dengan para pemuka
pemerintahan apa yang akan dilakukan setelah menerima surat tersebut. Ratu
Balqis dalam pemerintahannya selalu memusyawarahkan semua persoalan dengan para
pemuka pemerintahan.
Hal
ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis merupakan seorang pemimpin yang demokratis
yang berfikir, bersikap dan bertindak dengan menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain, suka bekerja sama serta mendengar nasihat orang lain
(dalam hal ini nasihat para pemuka pemerintahannya), tidak licik dan takabur
dan biasa mengikuti aturan.
Di samping
itu, Ratu Balqis memiliki karakter-karakter sebagai berikut:
a.
Berpikir
jauh kedepan
Biasa
berpikir dahulu sebelum berbuat; berpikir untuk kepentingan sekarang dan yang
akan datang.
Hal ini tergambar ketika Ratu Balqis menolak usulan para
pemuka pemerintah untuk melakukan peperangan karena Ratu Balqis
mempertimbangkan keselamatan rakyatnya dan juga eksistensi kerajaannya.
b.
Cinta
damai
Sikap,
perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas
kehadiran dirinya.
. Sikap Ratu Balqis yang menolak untuk melakukan peperangan
dan memilih untuk mengirimkan hadiah, ini menunjukkan bahwa Ratu Balqis
menyukai perdamaian.
c.
Tegas.
Berani
mengatakan tidak terhadap sesuatu yang tidak baik/tidak benar; menghindari
sikap dan tindakan ikut-ikutan.
Sikap
Ratu Balqis yang menolak usulan para pemuka pemerintahannya, ini menunjukkan
karakter tegas yang dimiliki Ratu Balqis, yaitu berani mengatakan tidak
terhadap sesuatu yang tidak baik/tidak benar; menghindari sikap dan tindakan
ikut-ikutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar