Rabu, 28 Oktober 2015

epk siang

KEAHLIAN BERTANYA PADA MURID
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah
Etika dan profesi keguruan”
Disusun oleh:
Siang Suryaningtias                      (210311150)
Kelas                                 :           TB. E
Hari / jam kul                    :           Kamis / II
Ruangan                           :           BD

Dosen pengampu :
Drs. H. Edy Mahfudh, Hm. MM.
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PONOROGO

2014
A.    Latar belakang masalah
Ketrampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh calon guru dan para guru, ketrampilan bertanya merupakan kunci untuk meningkatkan mutu dan kebermaknaan pembelajaran. Dengan demikian setiap guru harus terampil dalam mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan dalam pembelaran bukan hanya untuk mendapatkan jawaban atau  informasi dari pihak yang ditanya, jauh lebih luas dari itu adalah meninmgkatkan kualitas pembelajan.  Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai keahlian bertanya kepada murid.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa Pengertian Keterampilan Bertanya Dasar?
2.      Apa Tujuan, Tipe dan Syarat-syarat Bertanya?
3.      Apa saja Komponen Bertanya?
4.      Apa saja Prinsip-prinsip Bertanya?


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Ketrampilan bertanya dasar
Secara etimologis, ketrampilan  bertanya dapat diurai menjadi dua suku kata yaitu” ketrampilan dan Tanya”. Menurut kamus besar bahasa inonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata terampil  memiliki arti “cakap dalam menyelesaian tugas atau mampu dan cekatan”. Dengan demikian ketrampilan bertanya secara sederhana dapat dirumuskan adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Bertanya adalah alat untuk mendapatkan jawaban atau respon dari seseorang. Pengertian itu menunjukkan betapa pentingnya sebuah rumusan pertanyaan karena merupakan kunci untuk mendapatkan respon yang sesuai harapan dari pihak yang bertanya.
Kegiatan bertanya dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk menfasilitasi terjadinya belajar, yaitu perubahan perilaku yang menyeluruh(pengetahuan, sikap, ketrampilan) pada siswa. G.A.Brown dan R. Edmonson dalam siti Julaecha, pertanyaan merupakan “segala pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)”[1]
B.       Tujuan, tipe, dan syarat – syarat bertanya
1.         Tujuan
Adapun secara terperinci, tujuan pertanyaan, seperti dikemukakan Turncy (1979) dalam siti Julaecha diidentifikasi dalam beberapa aspek sebagai beikut :
a.              Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topic
b.             Memusatkan perhatian pada masalah tertentu
c.              Menggalakkan penerapan pembelajaran aktif
d.             Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri
e.              Menstrukturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal
f.              Mendiagnosis kesulitan belajar
g.             Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran
h.             Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya tentang informasi yang diberikan
i.               Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong  mengembangkan proses berpikir
j.               Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan guru
k.             Member kesempatan untuk belajar berdiskusi
l.               Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa
2.         Tipe pertanyaan
Ada beberapa tipe pertanyaan  tergantung pada tujuan yang diharapkan:
a.         Pertanyaan permintaan, pertanyaan harapan agar siswa mematuhi perintah
b.         Pertanyaan retoris, menghendaki jawaban guru
c.         Pertanyaan mengarahkan, mertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa dalam proses berpikir
d.        Pertanyaan menggali, pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawabannya
e.         Pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran[2]
3.         Syarat-syarat bertanya
a.         Pertanyaan disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh pihak yang di Tanya
b.         Pertanyaan diajukan secara klasikal
c.         Beri kesempatan secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan
C.       Komponen bertanya
1.      Komponen bertanya dasar
a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
b.      Pemberian acuan dimaksudkan untuk membantu siswa mengolah informasi pembelajaran dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
c.       Pemusatan pertanyaan yang menghandaki jawaban khusus, penggunaan  pemusatan sangat diperlukan agar lebih mengarahkan jawaban yang diarahkan
d.      Pemindahan giliran sangat penting agar jawaban tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu
e.       Penyebaran dimaksudkan member kesempatan kepada semua siswa aktif dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjawab dan mengemukakan pendapatnya
f.       Pemberian waktu berpikir setelah pertanyaan diajukan terlebih dahulu beri kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan merumuskan jawabannya sehingga jawaban yang dikemukakan merupakan hasil berpikir secara meksimal
g.      Pemberian tuntunan , kadang-kadang  siswa mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan. Disinilah guru perlu memberikan tuntunan, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas dan dapat memberikan jawaban secara tepat.
2.      Komponen bertanya lanjutan
a.              Pengubahan tuntunan tingkat kognitif
Guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan pada aspek kognitif lain
b.             Pengaturan urutan pertanyaan
Pertanyaan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secxara berurutan
c.              Pertanyaan pelacak
Pertanyaan ini diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tetap
d.             Mendorong terjadinya interaksi [3]
D.    Prinsip – prinsip ketrampilan bertanya
a.       Kehangatan dan keantuasiasan
b.      Memberikan waktu berpikir


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ketrampilan bertanya secara sederhana dapat dirumuskan adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Tujuan bertanya: Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topic, Memusatkan perhatian pada masalah tertentu, Menggalakkan penerapan pembelajaran aktif, dst.
Tipe pertanyaan: Pertanyaan permintaan, Pertanyaan retoris, Pertanyaan mengarahkan, Pertanyaan menggali, pertanyaan lanjutan, Pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran.
Syarat-syarat bertanya: Pertanyaan disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh pihak yang di Tanya, Pertanyaan diajukan secara klasikal, Beri kesempatan secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan.
Komponen bertanya: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, Pemberian acuan dimaksudkan untuk membantu siswa mengolah informasi pembelajaran dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, dst.
Prinsip – prinsip ketrampilan bertanya: Kehangatan dan keantuasiasan  dan Memberikan waktu berpikir.
B.     Literatur
1.      Dadang sukirman,mamat kasmat, pembelajaran Micro, Bandung: Upi Press, 2006.
2.      Mulyasa, Menjadi guru professional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
3.      Zaenal Asril, Micro teaching, Jakarta: Rajawali Perss, 2011).



[1] Dadang sukirman,mamat kasmat, pembelajaran Micro, (Bandung: Upi Press, 2006),
[2] Zaenal Asril, Micro teaching, (Jakarta: Rajawali Perss, 2011), 84.
[3] Mulyasa, Menjadi guru professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 73-77. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar