KEAHLIAN
BERTANYA PADA MURID
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah
“ Etika
dan profesi keguruan”
Disusun oleh:
Siang Suryaningtias (210311150)
Kelas :
TB. E
Hari / jam kul : Kamis / II
Ruangan :
BD
Dosen pengampu :
Drs. H. Edy Mahfudh, Hm. MM.
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
( STAIN ) PONOROGO
2014
A.
Latar belakang masalah
Ketrampilan bertanya sangat penting
dikuasai oleh calon guru dan para guru, ketrampilan bertanya merupakan kunci
untuk meningkatkan mutu dan kebermaknaan pembelajaran. Dengan demikian setiap
guru harus terampil dalam mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan dalam pembelaran
bukan hanya untuk mendapatkan jawaban atau
informasi dari pihak yang ditanya, jauh lebih luas dari itu adalah
meninmgkatkan kualitas pembelajan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
mengenai keahlian bertanya kepada murid.
B.
Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Keterampilan Bertanya Dasar?
2. Apa Tujuan, Tipe dan Syarat-syarat
Bertanya?
3. Apa saja Komponen Bertanya?
4. Apa saja Prinsip-prinsip Bertanya?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ketrampilan bertanya dasar
Secara etimologis, ketrampilan bertanya dapat diurai menjadi dua suku kata
yaitu” ketrampilan dan Tanya”. Menurut kamus besar bahasa inonesia “bertanya”
berasal dari kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan.
Sedangkan kata terampil memiliki arti “cakap
dalam menyelesaian tugas atau mampu dan cekatan”. Dengan demikian ketrampilan
bertanya secara sederhana dapat dirumuskan adalah kecakapan atau kemampuan
seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak
yang menjadi lawan bicara.
Bertanya adalah alat untuk mendapatkan
jawaban atau respon dari seseorang. Pengertian itu menunjukkan betapa
pentingnya sebuah rumusan pertanyaan karena merupakan kunci untuk mendapatkan
respon yang sesuai harapan dari pihak yang bertanya.
Kegiatan bertanya dalam proses
pembelajaran dimaksudkan untuk menfasilitasi terjadinya belajar, yaitu
perubahan perilaku yang menyeluruh(pengetahuan, sikap, ketrampilan) pada siswa.
G.A.Brown dan R. Edmonson dalam siti Julaecha, pertanyaan merupakan “segala pernyataan
yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)”[1]
B.
Tujuan, tipe,
dan syarat – syarat bertanya
1.
Tujuan
Adapun
secara terperinci, tujuan pertanyaan, seperti dikemukakan Turncy (1979) dalam
siti Julaecha diidentifikasi dalam beberapa aspek sebagai beikut :
a.
Membangkitkan
minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topic
b.
Memusatkan
perhatian pada masalah tertentu
c.
Menggalakkan
penerapan pembelajaran aktif
d.
Merangsang siswa
mengajukan pertanyaan sendiri
e.
Menstrukturkan
tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal
f.
Mendiagnosis
kesulitan belajar
g.
Mengkomunikasikan
dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif dalam
pembelajaran
h.
Menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya tentang informasi
yang diberikan
i.
Melibatkan siswa
dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong mengembangkan proses berpikir
j.
Mengembangkan
kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan guru
k.
Member
kesempatan untuk belajar berdiskusi
l.
Menyatakan
perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa
2.
Tipe pertanyaan
Ada
beberapa tipe pertanyaan tergantung pada
tujuan yang diharapkan:
a.
Pertanyaan
permintaan, pertanyaan harapan agar siswa mematuhi perintah
b.
Pertanyaan
retoris, menghendaki jawaban guru
c.
Pertanyaan
mengarahkan, mertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa dalam proses
berpikir
d.
Pertanyaan
menggali, pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami
jawabannya
e.
Pertanyaan
menurut luas sempitnya sasaran[2]
3.
Syarat-syarat
bertanya
a.
Pertanyaan
disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh
pihak yang di Tanya
b.
Pertanyaan
diajukan secara klasikal
c.
Beri kesempatan
secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan
C.
Komponen
bertanya
1.
Komponen
bertanya dasar
a.
Pengungkapan
pertanyaan secara jelas dan singkat
b.
Pemberian acuan
dimaksudkan untuk membantu siswa mengolah informasi pembelajaran dan menemukan
jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
c.
Pemusatan
pertanyaan yang menghandaki jawaban khusus, penggunaan pemusatan sangat diperlukan agar lebih
mengarahkan jawaban yang diarahkan
d.
Pemindahan
giliran sangat penting agar jawaban tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu
e.
Penyebaran
dimaksudkan member kesempatan kepada semua siswa aktif dan mendapatkan kesempatan
yang sama untuk menjawab dan mengemukakan pendapatnya
f.
Pemberian waktu
berpikir setelah pertanyaan diajukan terlebih dahulu beri kesempatan kepada
siswa untuk berpikir dan merumuskan jawabannya sehingga jawaban yang
dikemukakan merupakan hasil berpikir secara meksimal
g.
Pemberian
tuntunan , kadang-kadang siswa mengalami
kesulitan untuk menjawab pertanyaan. Disinilah guru perlu memberikan tuntunan,
sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas dan dapat memberikan jawaban
secara tepat.
2.
Komponen bertanya
lanjutan
a.
Pengubahan
tuntunan tingkat kognitif
Guru
hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya sekedar
mengingat fakta menuju pertanyaan pada aspek kognitif lain
b.
Pengaturan
urutan pertanyaan
Pertanyaan
hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secxara
berurutan
c.
Pertanyaan
pelacak
Pertanyaan
ini diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tetap
d.
Mendorong
terjadinya interaksi [3]
D.
Prinsip –
prinsip ketrampilan bertanya
a.
Kehangatan dan
keantuasiasan
b.
Memberikan waktu
berpikir
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketrampilan bertanya secara sederhana
dapat dirumuskan adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta
keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak yang menjadi lawan
bicara.
Tujuan bertanya: Membangkitkan minat dan
keingintahuan siswa tentang suatu topic, Memusatkan perhatian pada masalah
tertentu, Menggalakkan penerapan pembelajaran aktif, dst.
Tipe pertanyaan: Pertanyaan permintaan, Pertanyaan
retoris, Pertanyaan mengarahkan, Pertanyaan menggali, pertanyaan lanjutan, Pertanyaan
menurut luas sempitnya sasaran.
Syarat-syarat bertanya: Pertanyaan
disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh
pihak yang di Tanya, Pertanyaan diajukan secara klasikal, Beri kesempatan
secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan.
Komponen bertanya: Pengungkapan
pertanyaan secara jelas dan singkat, Pemberian acuan dimaksudkan untuk membantu
siswa mengolah informasi pembelajaran dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan
yang diajukan, dst.
Prinsip
– prinsip ketrampilan bertanya: Kehangatan dan keantuasiasan dan Memberikan waktu berpikir.
B. Literatur
1.
Dadang
sukirman,mamat kasmat, pembelajaran
Micro, Bandung: Upi Press, 2006.
2.
Mulyasa,
Menjadi guru professional, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009.
3.
Zaenal
Asril, Micro teaching, Jakarta:
Rajawali Perss, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar