KEAHLIAN
MENJELASKAN PELAJARAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
individu mata kuliah
“ Etika
dan profesi keguruan”
Disusun oleh:
Qurriyatul Munawwaroh (210311149)
Kelas :
TB. E
Hari / jam ke- : Kamis / II (dua)
Ruangan :
BD
Dosen
pengampu :
Drs. H.
Edy Mahfudh, Hm. MM.
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PONOROGO
MARET 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses komunikasi pesan, yaitu mengkomunikasi
pesan (materi) pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari aspek menjelaskan, yaitu
untuk membuat sesuatu menjadi semakin jelas, dapat dimengerti dan dipahami.
Banyak faktor yang mempegaruhi dan harus dipertimbangkan oleh setiap yang
menjelaskan. Mengingat kegiatan penjelasan cukup rumit dan komplek, maka
keterampilan menjelaskan harus dipelajari, dilatih dan dikembangkan sehingga
menjadi lebih terampil dan professional.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian Keterampilan Menjelaskan?
2.
Apa
Komponen dalam Menjelaskan?
3.
Apa
Prinsip Keterampilan Menjelaskan?
4.
Apa
Tujuan dan Manfaat Keterampilan Menjelaskan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu
benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang
berlaku.[2]
Keterampilan memberi penjelasan adalah penyajian informasi secara lisan yang
dikelola secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan
yang lainnya. Ciri utama keterampilan penjelasan yaitu penyampaian informasi
yang terencana dengan baik, disajikan dengan benar, serta urutan yang cocok.[3]
B.
Komponen-komponen
dalam Menjelaskan
1.
Perencanaan
Guru perlu membuat suatu perencanaan
yang baik untuk memberikan penjelasan. Sedikitnya ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan penjelasan, yaitu isi pesan yang akan
disampaikan dan peserta didik.
Yang berhubungan dengan isi pesan
(materi standar):
a.
Tentukan
garis besar materi yang akan dijelaskan.
b.
Susunlah
garis besar materi tersebut secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami
peserta didik.
c.
Siapkan
alat peraga untuk memberikan contoh (ilustrasi) yang sesuai dengan garis besar
materi yang akan dijelaskan.
Yang berhubungan dengan peserta didik:
Memberikan suatu penjelasan harus
dipertimbangkan siapa yang akan menerima penjelasan tersebut, bagaimana
kemampuannya, dan pengetahuan dasar apa yang telah dimilikinya.
2.
Penyajian
a.
Bahasa
yang diucapkan harus jelas dan enak didengar, tidak terlalu keras dan tidak
terlalu pelan, tapi dapat didengar oleh seluruh peserta didik.
b.
Gunakanlah
intonasi sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c.
Gunakanlah
bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta hindarkan kata-kata yang tidak
perlu, seperti “eu”, “mm”, “ya ya ya” (hal ini perlu dilatih dan dibiasakan).
d.
Bila
ada istilah-istilah khusus atau baru, berilah definisi yang tepat.
e.
Perhatikanlah,
apakah semua peserta didik dapat menerima penjelasan, dan apakah penjelasan
yang diberikan dapat dipahami serta menyenangkan dan dapat membangkitkan
motivasi belajar mereka.[4]
C.
Prinsip
Keterampilan Menjelaskan
1.
Penjelasan
dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir.
2.
Penjelasan
harus relevan dengan tujuan.
3.
Guru
dapat memberi penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau dirancang guru
sebelumnya.
4.
Penjelasan
itu materinya harus bermakna bagi siswa.
5.
Penjelasan
harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.[5]
D.
Tujuan
dan Manfaat Keterampilan Menjelaskan
1.
Tujuan
a.
Untuk
membimbing siswa memahami dengan jelas terhadap sesuatu yang dipelajari.
b.
Untuk
membimbing siswa memahami konsep, hukum, dalil dan unsur-unsur yang terkait
dengan sesuatu yang dijelaskan secara obyektif dan bernalar.
c.
Untuk
meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah.
d.
Untuk
membantu memenuhi rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu permasalahan yang
dipelajari/dihadapi.
e.
Untuk
mendapatkan balikan dari siswa tentang pemahamannya terhadap sesuatu yang dijelaskan.
2.
Manfaat
a.
Meningkatkan
efektivitas penjelasan atau pembicaraan yang dilakukan, sehingga guru dapat
memilih bentuk dan jenis penjelasan yang dapat memperjelas permasalahan dan
memiliki makna bagi pembelajaran.
b.
Memproyeksikan
tingkat pemahaman yang telah dimiliki siswa melalui penjelasan yang telah
dilakukan.
c.
Memfasilitasi
siswa memanfaatkan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi.
d.
Memecahkan
kekurangan sumber pembelajaran yang dimiliki siswa.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Keterampilan memberi penjelasan adalah penyajian informasi secara
lisan yang dikelola secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara
satu dengan yang lainnya.
Ø Komponen dalam menjelaskan yaitu perencanaan dan penyajian.
Ø Prinsip keterampilan menjelaskan yaitu penjelasan dapat diberikan
di awal, di tengah, atau di akhir, penjelasan harus relevan dengan tujuan, guru
dapat memberi penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau dirancang guru
sebelumnya, dan lain-lain.
Ø Tujuan keterampilan menjelaskan yaitu untuk membimbing siswa
memahami dengan jelas terhadap sesuatu yang dipelajari, untuk membimbing siswa
memahami konsep, hukum, dalil dan unsur-unsur yang terkait dengan sesuatu yang
dijelaskan secara obyektif dan bernalar, untuk meningkatkan aktivitas dan
kreativitas siswa dalam memecahkan masalah, dan lain-lain.
Ø Manfaat keterampilan menjelaskan yaitu: meningkatkan efektivitas
penjelasan atau pembicaraan yang dilakukan, memproyeksikan tingkat pemahaman
yang telah dimiliki siswa melalui penjelasan yang telah dilakukan, memfasilitasi
siswa memanfaatkan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi, dan
lain-lain.
B.
Literatur
1.
Dadang
Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI PRESS, 2006
2.
Mulyasa.
Menjadi guru professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
3.
Zainal
Asril. Micro teaching. Jakarta:
Rajawali Perss, 2011.
[1]
Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran Mikro. (Bandung: UPI
PRESS, 2006),
[2]
Mulyasa. Menjadi guru professional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
80.
[3]
Zainal Asril. Micro teaching.
(Jakarta: Rajawali Perss, 2011), 84.
[4]
Mulyasa. Menjadi…, 81.
[5]
Zainal Asril. Micro…, 85.
[6]
Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran…,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar