Rabu, 28 Oktober 2015

smt 6 etika profesi keguruan

KEAHLIAN MENJELASKAN PELAJARAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah
Etika dan profesi keguruan


 











Disusun oleh:
Qurriyatul Munawwaroh              (210311149)
Kelas                                 :           TB. E
Hari / jam ke-                    :           Kamis / II (dua)
Ruangan                           :           BD

Dosen pengampu :
Drs. H. Edy Mahfudh, Hm. MM.


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PONOROGO
MARET 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses komunikasi pesan, yaitu mengkomunikasi pesan (materi) pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari aspek menjelaskan, yaitu untuk membuat sesuatu menjadi semakin jelas, dapat dimengerti dan dipahami. Banyak faktor yang mempegaruhi dan harus dipertimbangkan oleh setiap yang menjelaskan. Mengingat kegiatan penjelasan cukup rumit dan komplek, maka keterampilan menjelaskan harus dipelajari, dilatih dan dikembangkan sehingga menjadi lebih terampil dan professional.[1]
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Keterampilan Menjelaskan?
2.      Apa Komponen dalam Menjelaskan?
3.      Apa Prinsip Keterampilan Menjelaskan?
4.      Apa Tujuan dan Manfaat Keterampilan Menjelaskan?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku.[2] Keterampilan memberi penjelasan adalah penyajian informasi secara lisan yang dikelola secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya. Ciri utama keterampilan penjelasan yaitu penyampaian informasi yang terencana dengan baik, disajikan dengan benar, serta urutan yang cocok.[3]
B.     Komponen-komponen dalam Menjelaskan
1.      Perencanaan
Guru perlu membuat suatu perencanaan yang baik untuk memberikan penjelasan. Sedikitnya ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penjelasan, yaitu isi pesan yang akan disampaikan dan peserta didik.
Yang berhubungan dengan isi pesan (materi standar):
a.       Tentukan garis besar materi yang akan dijelaskan.
b.      Susunlah garis besar materi tersebut secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik.
c.       Siapkan alat peraga untuk memberikan contoh (ilustrasi) yang sesuai dengan garis besar materi yang akan dijelaskan.
Yang berhubungan dengan peserta didik:
Memberikan suatu penjelasan harus dipertimbangkan siapa yang akan menerima penjelasan tersebut, bagaimana kemampuannya, dan pengetahuan dasar apa yang telah dimilikinya.
2.      Penyajian
a.       Bahasa yang diucapkan harus jelas dan enak didengar, tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, tapi dapat didengar oleh seluruh peserta didik.
b.      Gunakanlah intonasi sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c.       Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta hindarkan kata-kata yang tidak perlu, seperti “eu”, “mm”, “ya ya ya” (hal ini perlu dilatih dan dibiasakan).
d.      Bila ada istilah-istilah khusus atau baru, berilah definisi yang tepat.
e.       Perhatikanlah, apakah semua peserta didik dapat menerima penjelasan, dan apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami serta menyenangkan dan dapat membangkitkan motivasi belajar mereka.[4]
C.     Prinsip Keterampilan Menjelaskan
1.      Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir.
2.      Penjelasan harus relevan dengan tujuan.
3.      Guru dapat memberi penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau dirancang guru sebelumnya.
4.      Penjelasan itu materinya harus bermakna bagi siswa.
5.      Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.[5]
D.    Tujuan dan Manfaat Keterampilan Menjelaskan
1.      Tujuan
a.       Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas terhadap sesuatu yang dipelajari.
b.      Untuk membimbing siswa memahami konsep, hukum, dalil dan unsur-unsur yang terkait dengan sesuatu yang dijelaskan secara obyektif dan bernalar.
c.       Untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah.
d.      Untuk membantu memenuhi rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu permasalahan yang dipelajari/dihadapi.
e.       Untuk mendapatkan balikan dari siswa tentang pemahamannya terhadap sesuatu yang dijelaskan.
2.      Manfaat
a.       Meningkatkan efektivitas penjelasan atau pembicaraan yang dilakukan, sehingga guru dapat memilih bentuk dan jenis penjelasan yang dapat memperjelas permasalahan dan memiliki makna bagi pembelajaran.
b.      Memproyeksikan tingkat pemahaman yang telah dimiliki siswa melalui penjelasan yang telah dilakukan.
c.       Memfasilitasi siswa memanfaatkan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi.
d.      Memecahkan kekurangan sumber pembelajaran yang dimiliki siswa.[6]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Keterampilan memberi penjelasan adalah penyajian informasi secara lisan yang dikelola secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Ø  Komponen dalam menjelaskan yaitu perencanaan dan penyajian.
Ø  Prinsip keterampilan menjelaskan yaitu penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir, penjelasan harus relevan dengan tujuan, guru dapat memberi penjelasan bila ada pertanyaan siswa atau dirancang guru sebelumnya, dan lain-lain.
Ø  Tujuan keterampilan menjelaskan yaitu untuk membimbing siswa memahami dengan jelas terhadap sesuatu yang dipelajari, untuk membimbing siswa memahami konsep, hukum, dalil dan unsur-unsur yang terkait dengan sesuatu yang dijelaskan secara obyektif dan bernalar, untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah, dan lain-lain.
Ø  Manfaat keterampilan menjelaskan yaitu: meningkatkan efektivitas penjelasan atau pembicaraan yang dilakukan, memproyeksikan tingkat pemahaman yang telah dimiliki siswa melalui penjelasan yang telah dilakukan, memfasilitasi siswa memanfaatkan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi, dan lain-lain.
B.     Literatur
1.      Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI PRESS, 2006
2.      Mulyasa. Menjadi guru professional.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
3.      Zainal Asril. Micro teaching. Jakarta: Rajawali Perss, 2011.



[1] Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran Mikro. (Bandung: UPI PRESS, 2006),
[2] Mulyasa. Menjadi guru professional.  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 80.
[3] Zainal Asril. Micro teaching. (Jakarta: Rajawali Perss, 2011), 84.
[4] Mulyasa. Menjadi…, 81.
[5] Zainal Asril. Micro…, 85.
[6] Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad. Pembelajaran…,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar