Rabu, 28 Oktober 2015

smt 5 silabus 2013 02 reading

LEMBAR KERJA


        I.            NOMOR                                                                : 2
      II.            NAMA STRATEGI ACTIVE LEARNING        : Reading Guide
   III.            LANGKAH-LANGKAH  NAMA STRATEGI ACTIVE LEARNING
1.       Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
2.       Buatlah kisi-kisi pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa/siswi melalui bahan bacaan yang telah dipilih.
3.       Bagikan bahan-bahan bacaan dengan kisi-kisi pertanyaan.
4.       Mintalah masing-masing siswa/siswi mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan kisi-kisi pertanyaan yang dibagikan.
5.       Bahas kisi-kisi pertanyaan dengan menanyakan jawaban kepada mahasiswa.
    IV.            IMPLEMENTASI LANGKAH-LANGKAH STRATEGI ACTIVE LEARNING  DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN  BERBASIS SCIENTIFIC 
MATA PELAJARAN          : Akidah Akhlaq
Materi Pokok                       : Akhlak tercela kepada diri sendiri

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Berbasis Scientific


Langkah 1:
Mengamati

·         Siswa/siswi membaca materi pokok BAB 3 ”Akhlak tercela kepada diri sendiri”

Tim Penyusun Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas VIII. Rahma Media Pustaka. Halaman 42-52.

(bacaan terlampir)




Langkah 2:
Menanya

·         Siswa/siswi membuat pertanyaan terkait apa yang dibaca.

 Pertanyaan:

  1. Apa pengertian Ananiah, Putus asa, Ghadab, Tamak dan Takabur?

  1. Bagaimana cara menghindari akhlak tercela pada diri sendiri?


Langkah 3:
Explorasi / Eksperimen

·         Siswa/siswi dibagi menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung.

·         Masing-masing kelompok melakukan diskusi yang dipimpin oleh ketua kelompok untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat.

·         Ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan.

Jawaban:

  1. a. Ananiah adalah sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain.

b. Putus asa adalah sifat menyerah dan tidak mampu meneruskan harapannya untuk mencapai tujuan awalnya.

c. Ghadab adalah sikap seseorang yang mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain.

d. Tama’ adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan.

e. Takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain.

  1. a. Dengan menanamkan dan membiasakan bersikap tawadhu’, syukur, ikhlas dan tenggang rasa.

b. Meningkatkan sifat husnudzan (berbaik sangka) kepada Allah SWT.

c. Berusaha belajar memiliki sikap lapang dada atau toleran dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

d. Menanamkan sikap syukur dan qanaah atas pemberian Allah SWT.

e. Menjalin silaturahmi dengan sesama, untuk menimbulkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelbihan dan kekurangan.


Langkah 4:
Asosiasi

·         Siswa/siswi secara berkelompok mengaitkan jawabannya dengan informasi yang sudah diketahui.

Sifat ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur, kesemuanya meruapakan perilaku tercela. Oleh karena itu kita harus menghindari sifat tercela tersebut.jika tidak menghindari akhlak tercela tersebut, maka kita tidak akan selamat dunia akhirat.


Langkah 5:
Mengkomunikasikan

·         Masing-masing kelompok mengkomunikasikan hasil asosiasinya dan merumuskan kesimpulan dan diakhiri dengan penguatan dari guru.

Kesimpulan:

Akhlak tercela kepada diri sendiri, diantaranya: ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur, kesemuanya meruapakan perilaku tercela yang wajib kita hindari dengan cara menanamkan dan membiasakan diri bersikap tawadhu, syukur, ikhlas, tenggang rasa, husnudzan, toleran, mudah memaafkan serta qanaan atas pemberian Allah SWT.

Penguatan dari guru:

Akhlak tercela merupakan sifat-sifat buruk yang harus kita hindari seperti: ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur. Allah SWT berfirman: إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا
Artinya: “sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan dir” (Q.S An-Nisa’: 36). Jika kita mempunyai sifat-sifat tercela tersebut, maka kita tidak akan disukai orang lain dan juga Allah SWT, misalnya saja jika kita mempunyai sifat ananiah yang memntingkan diri sendiri, maka orang lain akan malas berteman dengan kita, bahkan menjauhi kita dan juga sifat ghadab ternyata akan membuat seseorang itu cepat tua. Maka benar sekali Allah SWT melarang kita mempunyai sifat-sifat tercela tersebut.

________,_________________
                Mengetahui                                                                                                          Peserta
                Trainer                                                                                                                  

                ____________________________                                                                  Qurriyatul Munawwaroh



URAIAN MATERI
A.      Pengertian Ananiah, Putus Asa, Ghadab, Tamak, dan Takabur.
a.       Pengertian Ananiah
Kata ananiah berasal dari bahasa Arab “ana” yang berarti saya atau aku, Ananiah berarti ‘keakuan’ atau sifat membanggakan diri sendiri.
Sifat ananiah biasa disebut egois, yaitu sikap hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri, bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Sifat egosi merupakan sifat tercela yang dibenci Allah SWT dan manusia karena cenderung berbuat sesuatu yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat.
b.       Pengertian Putus Asa
Ditinjau dari segi bahasa, asa berarti harapan. Jadi, putus asa berarti putus harapan. Sedangkan menurut kamus bahasa indonesia, putus asa berarti hilang harapan atau tidak mempunyai harapan.
Sementara secara terminologis, putus asa berarti sifat menyerah dan tidak mampu meneruskan harapannya untuk mencapai tujuan awalnya.
Islam melarang umatnya berputus asa, karena orang yang putus asa sama saja tidak meyakini akan kekuatan dan kekuasaan Allah.
c.        Pengertian Ghadab
Ghadab dalam bahasa Arab artinya marah. Secara bahasa ghadab artinya keras, kasar, dan padat. Orang yang mudah marah atau suka marah disebut ghadib. Ghadab merupakan antonim atau lawan kata dari ridha dan sabar.
Secara istilah, ghadab berarti sikap seseorang yang mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain.
d.       Pengertian Tamak
Secara etimologis tamak berarti rakus hatinya. Menurut kamus besar bahasa indonesia, rakus berarti selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri (loba) atau serakah.
Menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan, tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.
e.        Pengertian Takabur
Menurut kamus besar bahasa indonesia, takabur adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya), atau angkuh dan sombong. Sedangkan menurut bahasa Arab, takabur berasal dari kata takabbara-yatakabbaru-takabburan yang artinya sombong atau membanggakan diri.
Secara terminologis, takabur adalah sikap berbangga diri denagn beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain.
Sementara menurut agama, Rasulullah SAW mendefinisikan takabur sebagai sikap menolak kebenaran dan merendahkan orang lain, sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau yang artinya “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Takabbur adalah menolah kebenaran dan meremehkan orang lain.” (H.R Muslim).
B.      Menghindari Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
Hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari perilaku tercela kepada diri sendiri antara lain, yaitu:
1.       Menyadarkan diri bahwa manusia itu diciptakan sama, dan mempunyai hak sama dalam hidup. Kesadaran ini akan melahirkan sikap menghargai orang lain.
2.       Membiasakan diri untuk bersedekah dan beramal untuk orang lain.
3.       Menyadari bahwa manusia  adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.
4.       Dengan menanamkan dan membiasakan bersikap tawadhu’, syukur, ikhlas dan tenggang rasa.
5.       Meningkatkan kesadaran bahwa untuk mendapatkan sesuatu perlu usaha dan kerja keras secara optimal.
6.       Meningkatkan sifat husnudzan (berbaik sangka) kepada Allah SWT.
7.       Menanamkan rasa takut terhadap segala bentuk kemaksiatan dan perilaku tercela.
8.       Berusaha belajar memiliki sikap lapang dada atau toleran dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.
9.       Menanamkan sikap syukur dan qanaah atas pemberian Allah SWT.

10.    Menjalin silaturahmi dengan sesama, untuk menimbulkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar